Jaga Budaya Maluku, Azael Collection Populerkan pernak – pernik Etnik Maluku

  • Whatsapp

SNI.ID, AMBON : Dr. Fransina Latumahina, S.Hut,MP.IPU , Dosen pada Jurusan Kehutanan Fakultas Pertanian Universitas Pattimura yang juga owner Azael Collection dalam wawancaranya bersama wartawan di areal mini expo IKM/UMKM yang di gelar oleh Pemerintah Kota Ambon menceritakan bahwa dirinya mulai menjual pernak-pernik etnik Maluku karena kebiasannya yang suka menggunakan asesories ketika menjalani studi pascasarjana di kampus UGM Jogyakarta 10 tahun silam.

Latumahina berpikir bagaimana jika asesories itu juga dibuat dari bahn etnik Maluku sehingga upaya untuk mempopulerkan beragam etnik Maluku yang tidak kalah menarik dengan daerah lain di Indonesia dapat diangkat.

Latumahina menyebutkan bahwa dirinya menjual beragam Pernik – Pernik etnik Maluku dalam bentuk tas, syal, kalung, sepatu, anting , bros, gelang dan handbag. Latumahina menyebutkan nama Azael Collection berasal dari nama putranya semata wayang “ Azael “.

Latumahina yang juga pengasuh pada Sekolah Minggu Sektor Betlehem Jemaat GPM Passo Anugerah menceritakan bahwa dirinya baru berselang 6 bulan terjun pada usaha ini, namun animo masyarakat Maluku baik yang tinggal di Maluku maupun yang tinggal di luar Maluku sangat tinggi. Ia menceritakan bahwa pembeli dari luar Maluku diantaranya dari Jakarta, Kalimantan, Sulawesi dan Sumatera.

“Produk saya juga telah digunakan oleh orang di Jepang, Amerika, dan Australia, “ujarnya.

Azael Collection adalah satu UMKM Binaan dari Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Ambon. Fransina juga mengakui Azael Collection berdiri sejak tanggal 14 Februari tahun 2023 dan hingga saat ini telah memiliki reseller sebanyak 40 orang baik di Maluku maupun di luar Maluku.

Dalam perkembangannya, Azael Collection telah mengikuti penguatan kapasitas yang diselenggarakan oleh Bank Indonesia Cabang Ambon, dan mengikuti beragam pameran, tandas Latumahina kepada wartawan di Lapangan Merdeka Ambon, Selasa (5/9/23).

Baca Juga:  Kodam Pattimura Gelar Upacara Sumpah Pemuda ke- 94 

“Usaha ini dimulai dengan membuat syal dan kalung motif etnik Maluku dengan bahan-bahan kain seadanya yang di jual di Ambon, namun seiring waktu kemudian kainnya didesain sesuai motif pesanan pembeli. Kebetulan teman saya memiliki kemampuan mendesain kain dengan motif Maluku, kemudian dicetak kainnya diluar Ambon. Lalu saya, memberdayakan mahasiswa untuk membantu usaha ini, katanya.

Menurut Fransina, seiring waktu pendapatan dari usaha ini cukup bagus, dan memiliki prospek yang besar apabila terus dikembangkan.

“Memang saya tidak memiliki toko, tapi saya mempromosikan dan menjualnya melalui media sosial Facebook, Wa Grup, Instagram dan Website juga. Kemudian saya juga punya banyak relasi jadi bisa di promosikan kepada kolega saya. Kemudian teman-teman dosen di kampus, ada juga teman di gereja serta beberapa teman organisasi lainnya. Karena memang ketika membangun jejaring dengan orang itu, kita punya bisnis bisa berkembang dari situ,”ujarnya.

Fransina mengungkapkan dirinya memiliki dua (2) karyawan yakni karyawan untuk menjahit dan satunya sebagai tenaga administrasi. Kalau bisa dihitung omsetnya perbulan mencapai tiga (3) juta sampai empat (4) jutaan, yang kesemuanya karena berkat dan cinta Tuhan.

“Selain itu juga dengan menjual produk – produk dengan morif etnik Maluku, sebetulnya kita sedang membantu Pemerintah Kota Ambon untuk memperkenalkan budaya Maluku, lewat beragam produk yang dihasilkan, ungkapnya.

Latumahina yang juga Ketua Komisi Pendidikan Sinode GPM sangat berterimakasih kepada Pemerintah Kota Ambon yang telah memberdayakan pelaku usaha di Kota Ambon, karena menurutnya UMKM itu terbatas dengan Modal, terkadang semangatnya saja yang besar namun modalnya tidak kuat dan tidak cukup sehingga menjadi kendala untuk pengembangan usaha, untuk itu bantuan dari berbagai pihak terutama pemerintah Kota Ambon sangat diharapkan, untuk memajukan UMKM, tutupnya. (*)

Baca Juga:  Tonjolkan Tanaman Khas Daerah, Widya Tanam Pohon Sukun Pada Gerakan Tanam 1000 Pohon Bersama Ibu Negara

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *