SNI.ID, SAPARUA – Majelis Pendamping Pemuda Gereja Pouk 731 Kabaressi Masohi, James Loupatty, mengungkapkan bahwa pihaknya tengah melaksanakan kegiatan koinonia lintas agama bersama jemaat dari berbagai denominasi yang tergabung dalam Persekutuan Gereja-gereja di Indonesia (PGI). Kegiatan ini berlangsung di Gereja PPIK selama tiga hari, mulai Jumat hingga Minggu.
Menurut Loupatty, kegiatan ini merupakan bagian dari semangat oikumene yang dianut oleh Gereja Pouk TNI-AD Jemaat Imanuel Yonif 731/Kabaresi Waipo, di mana mayoritas jemaatnya adalah anggota TNI, sekitar 70 orang, ditambah jemaat sipil sekitar 20 orang.
“Kami berkononia dengan gereja-gereja yang telah diakui PGI, seperti Gereja Geisia, G’PAM, dan PPIK. Kegiatan ini merupakan bentuk kebersamaan dalam iman dan pelayanan lintas denominasi,” ujar Loupatty kepada media ini, Jumat (11/7/25).
Ia menjelaskan selama tiga hari kegiatan, jemaat akan melaksanakan berbagai program seperti olahraga, bakti sosial, dan pagelaran seni. Selain itu, mereka juga menggelar program Peduli Kasih, yang bertujuan membantu masyarakat kurang mampu dalam pengurusan dokumen administrasi seperti KTP dan Kartu Keluarga.
“Kegiatan ini juga bertujuan meringankan beban masyarakat dalam hal biaya perjalanan saat pengurusan administrasi kependudukan,” jelasnya.
Ia mengungkapkan Gereja POUK TNI-AD Jemaat Imanuel sendiri baru diresmikan pada 19 Mei 2024, dan kini telah memasuki usia 1 tahun 2 bulan. Meski tergolong baru dan kecil, pihak gereja berharap agar masyarakat tidak menilai dari sisi besar kecilnya denominasi, melainkan dari semangat pelayanan.
“Kami bukan pejabat gereja, tapi pelayan. Prinsip kami adalah diberkati untuk memberkati,” tegas Loupatty.
Ia juga menambahkan bahwa kegiatan koinonia seperti ini telah menjadi program tahunan pemuda Gereja POUK, dan akan terus dilaksanakan di kecamatan-kecamatan atau jemaat-jemaat lain ke depannya. (*)