Phinisi KLM Ghinayah, Pesona Wisata Bahari dan Romantisme Laut Makassar

  • Whatsapp

SNI.ID, MAKASSAR : Menikmati keelokan laut Makassar di atas kapal Phinisi KLM Ghinayah menjadi pengalaman yang istimewa bagi setiap wisatawan yang berkunjung ke Kota Angin Mamiri. Berlayar di kawasan Pantai Losari, kapal tradisional khas Sulawesi Selatan itu menawarkan sensasi wisata bahari yang memadukan keindahan alam, budaya maritim, dan kehangatan suasana malam di atas laut.

Pada Kamis (9/10/2025), sejumlah wartawan berkesempatan menikmati perjalanan di atas kapal tersebut. Dengan latar pemandangan laut yang tenang, gemerlap cahaya kota, dan alunan musik lembut, suasana di atas kapal terasa begitu syahdu. Di atas dek, para tamu disuguhi makan malam bersama dalam suasana penuh keakraban.

“Rasanya luar biasa. Menikmati makan malam sambil berlayar di tengah laut dengan pemandangan Kota Makassar di kejauhan, benar-benar pengalaman yang berkesan,” ujar salah seorang wisatawan.

Kapal Phinisi KLM Ghinayah menjadi salah satu ikon wisata bahari di Makassar yang banyak diminati wisatawan domestik maupun mancanegara. Kapal tradisional ini dirancang menyerupai kapal kayu legendaris suku Bugis-Makassar yang telah diakui UNESCO sebagai warisan budaya dunia tak benda. Phinisi menjadi simbol kejayaan maritim Nusantara yang kini dihidupkan kembali dalam balutan pariwisata modern.

Bagi wisatawan, pesona kapal ini terletak pada konsep perjalanannya yang menggabungkan keindahan laut dan pengalaman budaya. Dari atas dek kapal, pengunjung dapat menikmati panorama matahari terbenam (sunset cruise) atau matahari terbit yang menawan. Saat malam tiba, gemerlap lampu dari garis pantai Losari menambah kesan romantis bagi siapa pun yang menaikinya.

“Konsep wisata seperti ini bukan hanya menghibur, tetapi juga menginspirasi. Jika dikembangkan di wilayah lain seperti Maluku yang kaya akan potensi bahari, pasti akan menjadi daya tarik besar bagi wisatawan,” ujar salah seorang penumpang.

Baca Juga:  Satgas Yonif RK 732/Banau Kodam XVI/ Patimura Dapatkan Senjata Organik Dari Masyarakat

Pengelola kapal Phinisi KLM Ghinayah, Andi Rahman, menjelaskan bahwa kapal ini dibangun dengan tujuan lebih dari sekadar mencari nafkah.

“Kami ingin memperkenalkan kembali budaya maritim Sulawesi Selatan kepada wisatawan, terutama generasi muda dan pengunjung mancanegara. Kapal ini menjadi ruang untuk belajar, menikmati, dan mencintai laut,” katanya.

Menurut Andi, kapal KLM Ghinayah menawarkan berbagai paket wisata yang disesuaikan dengan kebutuhan pengunjung, mulai dari sunset cruise, romantic dinner, hingga tur edukasi budaya maritim bagi pelajar.

“Kami ingin setiap orang yang naik kapal ini pulang dengan kesan mendalam, bukan hanya karena keindahan lautnya, tapi juga karena nilai budaya yang kami sampaikan,” ujarnya.

Selain berlayar, wisatawan juga bisa menjelajahi kawasan Pantai Losari yang menjadi pusat aktivitas dan kuliner khas Makassar. Di sekitar pelabuhan, berbagai hidangan lokal disajikan oleh pelaku UMKM, mulai dari coto Makassar, pisang epe bakar, hingga es pisang ijo yang terkenal. Kehadiran kuliner lokal ini melengkapi pengalaman wisata bahari yang tidak hanya indah secara visual, tetapi juga menggugah cita rasa.

Keberadaan kapal Phinisi KLM Ghinayah turut memberikan dampak ekonomi bagi masyarakat sekitar. Banyak warga pesisir yang terlibat dalam kegiatan pendukung wisata, seperti penyedia jasa transportasi laut, kuliner, hingga pemandu lokal.

“Kami ingin wisata bahari ini bukan hanya milik pengusaha, tapi juga memberi manfaat bagi masyarakat pesisir,” tambah Andi.

Makassar sendiri dikenal sebagai pintu gerbang Indonesia Timur dengan kekayaan budaya dan tradisi maritim yang kuat. Melalui wisata bahari seperti kapal Phinisi Ghinayah, nilai-nilai itu dihidupkan kembali dalam bentuk pengalaman yang dapat dinikmati oleh siapa pun.

Di atas kapal Phinisi Ghinayah, laut tidak hanya menjadi bentang air yang luas, tetapi juga ruang yang mempersatukan manusia dengan alam dan budayanya. Di sinilah, romantisme laut Makassar berpadu dengan semangat pelestarian warisan budaya, menghadirkan pengalaman berlayar yang tak sekadar indah, tetapi juga bermakna. (*)

Baca Juga:  Apresiasi Dan Dukungan Napiter Terhadap Kinerja Kapolres SBB Dalam Menjaga Harkamtibmas Menjelang Pilkada

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *