SNI.ID, AMBON : Pertumbuhan ekonomi Provinsi Maluku melampaui pertumbuhan ekonomi nasional pada triwulan III tahun 2024.
Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPw BI) Provinsi Maluku, Rawindra Ardiansah, mengumumkan angka pertumbuhan ekonomi Maluku mencapai 6,23%, sementara angka nasional hanya 4,95%.
Prestasi ini diungkap Rawindra dalam Pertemuan Tahunan Bank Indonesia (PTBI) 2024 di Hotel Santika, Ambon, Senin (2/12/24).
Sektor pertanian, kehutanan, dan perikanan menjadi penggerak utama, dengan subsektor perikanan berkontribusi terbesar sebesar 13,76% terhadap Produk Domestik Regional Bruto (PDRB).
Rawindra menekankan potensi besar sektor perikanan Maluku yang perlu terus dioptimalkan.
“Melampaui rata-rata nasional, mendorong Bank Indonesia (BI) Maluku untuk mengajak seluruh pihak memperkuat sinergi demi meningkatkan kesejahteraan masyarakat,”ujar Rawindra.
Ardiansah menyatakan pertumbuhan ekonomi Maluku yang signifikan merupakan hasil sinergi positif berbagai pihak. Angka pertumbuhan yang jauh di atas rata-rata nasional menunjukkan keberhasilan strategi pembangunan daerah.
Selain itu, Rawindra juga menyoroti perkembangan pesat sistem pembayaran digital, khususnya peningkatan transaksi dan pengguna QRIS.
Ia menambahkan bahwa transformasi digital ini krusial untuk mendorong inklusi keuangan dan memperkuat ekonomi digital di Maluku, membuka peluang baru bagi pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.
“BI Maluku juga telah aktif dalam mendukung transaksi pemerintah daerah yang lebih transparan dan efisien melalui penerapan sistem transaksi elektronik (RTPD). Bank Indonesia Provinsi Maluku selalu mendorong percepatan implementasi elektronikatif transaksi Pemerintah Daerah atau RTPD guna mengoptimalkan pengelolaan keuangan pemerintah daerah, sehingga lebih efisien, transparan, akuntabel dan pada akhirnya dapat meningkatkan PAD implementasi ATPD terus diperkuat dengan komitmen dan dukungan Pemda di Maluku, terutama Pemerintah Kota (Pemkot) Ambon yang telah menerbitkan status tradisi Indonesia,”tutupnya.
Pada kesempatan yang sama, Penjabat Gubernur Maluku, Sadali Ie dalam sambutannya menyampaikan apresiasi atas penyelenggaraan kegiatan yang membahas kondisi perekonomian Maluku.
Ia menekankan pentingnya sinergi untuk memajukan perekonomian daerah. Sadali mengumumkan pertumbuhan ekonomi Maluku pada Triwulan III 2024 mencapai 6,23% (YOY), melampaui pertumbuhan ekonomi nasional sebesar 4,95% (YOY). Pertumbuhan ini ditopang oleh sektor pertanian, kehutanan, dan perikanan (PKP) sebagai sektor unggulan.
Meskipun demikian, Sadali mengakui masih ada tantangan yang signifikan, terutama dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat pedesaan, dengan angka kemiskinan mencapai 24,43% pada Maret 2024.
“Pemerintah Provinsi Maluku berkomitmen untuk mengatasi tantangan ini dan terus berupaya meningkatkan perekonomian daerah,”ungkap Sadali.
Sadali menambahkan dari data BPS menunjukkan tingkat inflasi Gabungan Kota/kabupaten IHK di Maluku,sebesar 2,3 persen (YOY)per Oktober 2024 masih dalam target inflasi Nasional sebesar 2,5 persen (1 persen (YOY).
“Presentasi Penduduk miskin perkotaan pada Maret 2024 tercatat sebesar 5,14% lebih rendah dibandingkan maret 2023 sebesar 5,49 persen. Kesejahteraan masyarakat di pedesaan masih menjadi tantangan bagi kita semua dengan tingkat penduduk miskin pada Maret 2024 mencapai 24,43 persen,”tutupnya.
Turut hadir dalam kegiatan tersebut, Penjabat Gubernur Maluku Sadali Ie, Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Maluku, Rawindra Ardiansah, Forkompinda Maluku, dan para pimpinan perbankan.