SNI.ID, Ambon : Sofyan Lestaluhu kembali terpilih pimpin Asosiasi Provinsi (Asprov) Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI) Maluku periode 2021-2025.
Dalam Kongres Biasa Pemilihan Asprov PSSI Maluku, Sofyan Lestaluhu terpilih sebagai calon tunggal dengan mendapat dukungan penuh dari 26 voters yang merupakan perwakilan Asosiasi Kota (Askot) dan Asosiasi Kabupaten (Askab) serta pimpinan Club Liga 3.
Pada kongres tersebut juga menetapkan Frank Harry Titaheluw sebagai Wakil Ketua Asosiasi PSSI Maluku, serta 5 anggota Komite Eksekutif (Exco) yakni Saidna Azhar Bin Tahir, Ali Tawainela, Edy Tauran, Jhon Aliyona, dan Rina Latuconsina.
Kongres ini berlangsung pada Swiss-BelHotel Ambon, Minggu (05/12/2021).
Sofyan Lestaluhu dalam sambutannya sebagai ketua terpilih menyampaikan terima kasih atas mandat yang diberikan untuk kembali memimpin Asprov PSSI Maluku 4 tahun kedepan.
“Terima kasih yang sebesar-besarnya atas forum kongres ini, dimana telah memberikan amanah untuk melanjutkan kepemimpinan,” ucap Sofyan.
Ia berharap sinergitas semua pihak tetap terbangun demi kemajuan sepakbola di Maluku. Askab dan Askot diharapkan dapat mendorong terbentuknya club-club calon dan anggota PSSI agar kompetisi dapat diputar pada tiap kabupaten kota. Dimana kedepannya, Asprov PSSI Maluku akan memberikan kewenangan kepada Askab/Askot untuk menangani Sekolah Sepak Bola (SSB).
“Kita harapkan itu Askab/Askot bisa memutar kompetisi. Kalau bisa tidak hanya ajang turnamen yang kita laksanakan, tetapi juga kompetisi resmi meski SSB hanya ada 5 di kabupaten/kota, sehingga ada ada kompetisi disana,” harapnya.
Sofyan menambahkan selain adanya kompetisi, Askab/Askot juga diharapkan mampu menggelar satu kali kursus pelatih termasuk wasit.
“Kita harapkan bisa gelar satu kali kursus, dimana gawainya ada di Askab/Askot yang atur mulai dari pendaftaran,” tambah Sofyan.
Sofyan juga mengaku siap menjalankan dua program prioritas dalam waktu dekat ini yakni kompetisi usia muda dan kursus pelatih. Kompetisi usia muda merupakan tahapan dalam memproduksi pemain-pemain nasional. Olehnya itu, para pemain dituntut untuk berkompetisi secara baik, menunjukan teknik, skill serta kemampuan terbaik mereka.
“Usia muda merupakan cikal bakal pemain nasional. Kita Provinsi Maluku sudah terkenal bahwa kita adalah pengahsil atau selalu menjadi pabrik untuk memproduks pemain-pemain nasional,” akui Sofyan.
Kompetisi yang digelar secara berjenjang mulai dari U13, U15, dan U17 tersebut, akan diputar pada tanggal 9 Desember 2021 di Lapangan Lantamal IX Ambon.
Lestaluhu berharap dengan diputarnya kompetisi tersebut, akan kembali melahirkan banyak pemain nasional yang bisa mengharumkan nama Provinsi Maluku ditingkat nasional.
Sementara untuk program kursus pelatih kata Lestaluhu, pihaknya saat ini tengah membuka pendaftaran kursus Kepelatihan Lisensi D Nasional yang dijadwalkan digelar pada tanggal 3-9 Januari 2022.
Sebagaimana diketahui, banyak pelatih SSB dan club yang belum memiliki lisensi, sehingga Asprov PSSI Maluku kembali membuka ruang agar bisa mengikuti kursus. Kendati salah satu persyaratan menjadi pelatih sepakbola yaitu harus memiliki lisensi kepelatihan, minimal lisensi D.
“Saya harapkan pelatih (coaches) di Maluku yang saat ini melatih Sekolah Sepak Bola (SSB) atau club, dan belum memiliki lisensi kepelatihan, dapat mengikuti kursus ini,” ujar Sofyan sembari berharap.
Pada kesempatan tersebut juga, Sofyan selaku Ketua ASPROV Maluku terpilih bersama peserta kongres sepakat untuk memberikan dispensasi kepada Abdul Haji Lestaluhu untuk kembali menyalurkan bakat dan potensi dengan mengabdikan diri dalam membangun sepakbola di Maluku.
“Dalam olahraga kita harus fair (adil). Jadi kalau pelatih yang bagus harus diapresiasi atau diberikan reward (penghargaan), namun jika bermasalah akan diberikan panishment (hukuman). Kita tahu bahwa Aji Lestaluhu diberikan hukuman disiplin oleh Komdis Asprov PSSI Maluku. Dan kami sebagai induk sepakbola di negeri ini, kami berikan kesempatan dalam rangka memajukan sepakbola di Maluku,” jelas Sofyan Lestaluhu.
Dispensasi yang diberikan tambah Lestaluhu, merupakan keputusan bersama dalam kongres agar Abdul Haji Lestaluhu dapat kembali beraktifitas.
“Diharapkan lewat keputusan ini Abdul Haji Lestaluhu dapat kembali berada di jalur yang pas, dan pastinya Asprov PSSI Maluku siap membuka diri dan bekerja,” tutup Sofyan.
Sebagaimana diketahui beberapa waktu lalu, mantan pelatih Persemalra Abdul Haji Lestaluhu, dijatuhi sanksi disiplin selama tiga tahun, dilarang beraktifitas sepakbola serta dikenai denda Rp. 26 juta karena dinilai melakukan penghinaan terhadap orang lain di media sosial. (SNI-02)