Revitalisasi Bahasa Daerah, Kantor Bahasa Maluku Gelar Festival Tunas Bahasa Ibu 

  • Whatsapp

SNI.ID, Ambon – Salah satu provinsi yang merevitalisasi bahasa adalah Provinsi Maluku. Ada tiga kabupaten di Provinsi Maluku yang menyelenggarakan Revitalisasi Bahasa Daerah, yakni Kabupaten Maluku Tenggara dengan bahasa Kei, Kabupaten Buru dengan bahasa Buru, dan Kabupaten Kepulauan Tanimbar dengan bahasa Yamdena.

Kepala Kantor Bahasa Provinsi Maluku Sahril, S,S M.Pd menjelaskan Provinsi Maluku memiliki karakteristik Model C, dengan ciri-ciri sebagai berikut: pertama, daya hidup bahasanya tergolong dalam kategori mengalami kemunduran, terancam punah, atau kritis.

Kemudian, Kedua, jumlah penuturnya sedikit dan sebaran wilayah tuturnya terbatas Implementasi yang diharapkan dari Model C merupakan suatu bentuk yang dapat diterapkan pada dua basis revitalisasi, yakni komunitas dan keluarga/individu.

Oleh karena itu, Lanjut Sahril, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) meluncurkan Merdeka Belajar Episode Ke-17 yang bertajuk Revitalisasi Bahasa Daerah pada Selasa, 22 Februari 2022. Peluncuran kebijakan ini bertepatan dengan momen Hari Bahasa Ibu Internasional pada 21 Februari 2022.

“Revitalisasi yang diusung Kemendikbudristek ini merupakan pendekatan baru untuk revitalisasi bahasa daerah di Indonesia,”kata Sahril kepada awak media, Sabtu (3/12/22) sore.

Menurut Sahril, dalam melaksanakan program revitalisasi ini, Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi tentunya memperhatikan karakteristik daerah masing-masing dan pelibatan berbagai pemangku kepentingan, seperti keluarga, guru, maestro, dan pegiat pelindung bahasa dan sastra daerah.

“Hal itu dilakukan agar revitalisasi bahasa yang dilakukan tepat sasaran. Ada tiga model revitalisasi yang masing-masing memiliki karakteristik dalam praktiknya, yakni Model A, Model B, dan Model C. Pada tahun 2022 ini, terdapat 39 bahasa daerah yang direvitalisasi di 13 provinsi,”ujarnya.

Namun, Sahril juga menjelaskan Kantor Bahasa Provinsi Maluku dalam implementasi Revitalisasi Bahasa Daerah menerapkan pada basis sekolah. Adapun total sekolah yang merupakan target pelaksanaan Revitalisasi Bahasa Daerah di tiga kabupaten adalah 98 sekolah.

Baca Juga:  Dandim 1504/Ambon Hadiri Peringatan HUT RI ke-79

“Hal yang tidak kalah penting di dalam mengukur pelaksanaan Revitalisasi Bahasa Daerah ini adalah pembuatan tahapan kegiatan Revitalisasi Bahasa Daerah. Kesalahan dalam pembuatan tahapan kegiatan Revitalisasi Bahasa Daerah tersebut, dapat berdampak kepada tidak tercapainya tujuan dari revitalisasi itu. Adapun tahapan Revitalisasi Bahasa Daerah yang diimplementasikan oleh Kantor Bahasa Provinsi Maluku,”jelasnya.

Sahril juga mengungkapkan Festival Tunas Bahasa Ibu yang dilakukan pada tingkat kabupaten merupakan sarana atau ajang menampilkan hasil revitalisasi, berupa enam mata lomba.

“Ada enam mata lomba tersebut adalah Menulis dan Membaca Puisi, Mendongeng, Menyanyi,Lawakan Tunggal/Stand Up Comedy, Menulis Cerpen, dan Berpidato,”ungkapnya.

Adapun data pengimbasan dari total siswa SD dan SMP yang mengikuti Revitalisasi Bahasa Daerah di tiga kabupaten ini adalah sebagai berikut. Total Siswa SD yang mengikuti Revitalisasi Bahasa Daerah di tiga kabupaten sebanyak 2.320 siswa.

Total 2.320 siswa mengimbas sebanyak 4.640 orang. Selain itu, total siswa SMP yang mengikuti Revitalisasi Bahasa Daerah di tiga kabupaten sebanyak 1.600 siswa. Total 1.600 siswa mengimbas sebanyak 3.200 orang. Jadi, total pengimbasan dari total siswa (SD dan SMP) di tiga kabupaten sebanyak 7.840 orang.

Sahril menambahkan pelaksanaan Festival Tunas Bahasa Ibu yang dilakukan hari ini, tentulah tidak bersifat lomba lagi, melainkan ekshibisi.

“Ekshibisi dari tiga kabupaten dalam bentuk drama kolosal dengan menggunakan bahasa daerah dari tiga kabupaten tersebut. Tidak bersifat lomba, karena tidak mungkin mempertandingkan tiga bahasa daerah yang berbeda-beda,”tambahnya.

Sahril juga mengucapkan terima kasih atas dukungan seluruh pihak, sehingga pelaksanaan Revitalisasi Bahasa Daerah di Maluku yang telah berproses sejak bulan Juni hingga sekarang ini sukses dan berhasil.

“Kami mengucapkan terima kasih dan apresiasi tinggi kepada tiga bupati yang menjadi tempat Revitalisasi Bahasa Daerah di Maluku berlangsung. Terima kasih kepada Bupati Maluku Tenggara, M. Thaher Hanubun, Penjabat Bupati Buru, Djalaluddin Salampessy, dan Penjabat Bupati Kepulauan Tanimbar, Daniel E. Indey atas dukungannya pada pelaksanaan Revitalisasi Bahasa Daerah mulai dari awal hingga saat ini,”ucapnya. (SNI-01)

Baca Juga:  57 Dokter Baru Unpatty Ambon Dilantik dan Diambil Sumpah

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *