SNI.ID, AMBON : Sebanyak 244 siswa kelas XII SMA Negeri 3 Ambon dinyatakan lulus 100 persen. Keputusan itu dikeluarkan pada Senin, 6 Mei 2024 berdasarkan hasil rapat bersama dewan guru dan warga sekolah yang kemudian diumumkan pihak sekolah melalui link khusus yang bisa diakses seluruh siswa.
“Hari Senin itu, kita sudah rapat bersama dewan guru dan sudah memutuskan hasil, sudah disampaikan ke siswa melalui daring. Jadi mereka buka link yang kita kirim dan akan diketahui lulus atau tidak. Setelah link dibagikan, kata Sangadji, Senin (6/5) malam, sekitar jam 8 keatas barulah untuk siswa SMA 3 Ambon bisa mengakses. Dengan hasil 244 peserta ujian, seluruhnya dinyatakan lulus,”pungkas Kepala SMA Negeri 3 Ambon, Drs.M.J Joi Sangadji, M.Pd kepada wartawan, Selasa (7/5).
Ia menjelaskan 150 siswa dari program IPA dan 94 orang dari program IPS. Semua sudah dinyatakan lulus dan pengumuman itu sampai saat ini tidak ada masalah, semuanya berjalan aman dan lancar. Persentase jumlah kelulusan siswa SMA 3 Ambon tahun ajaran 2024 ini menurut Sangadji, sama jumlahnya seperti tahun ajaran 2023 lalu. Keberhasilan tersebut patut diapresiasi dan harus terus dipertahankan. Para lulusan SMAN 3 Ambon ini selanjutnya, diproyeksi masuk ke perguruan tinggi daerah maupun luar daerah.
“Dimana berdasarkan hasil seleksi nasional berbasis prestasi, ada yang lolos diluar wilayah Maluku, namun terbanyak di Maluku dan sementara mereka masih berproses. Lima orang diterima di fakultas Kedokteran Universitas Pattimura (Unpatti), ada yang di fakultas Teknik jurusan pertambangan lalu fakultas-fakultas lain juga. Sekitar 30 sampai 40 orang diterima di Unpatti. Satu orang diterima diluar yaitu di fakultas farmasi Universitas Negeri Semarang (UNS),” jelasnya.
Menurutnya, sedangkan siswa yang lain sementara berproses untuk nanti mengikuti seleksi nasional bersama masuk perguruan tinggi dalam waktu dekat. Sebagian siswa juga bahkan telah meminta surat keterangan untuk mengikuti seleksi masuk TNI dan Polri. Menyoal pembukaan dan penerimaan peserta didik baru tahun ajaran 2024 di SMA Negeri 3 Ambon, dia mengaku, biasanya disesuaikan dengan kuota lulusan atau output. Termasuk karena menyesuaikan pula dengan jumlah rombel yang harus tetap sama.
“Jumlahnya disesuaikan, bisa lebih atau kurang. Karena ada kelas yang belum sesuai ketentuan. Misalnya ada kelas yang kemarin harus 36, terisi cuma 35 atau 34. Maka kalau sekarang kita rata-ratakan 36, kemungkinan lebih dari 244. Orangnya bisa lebih, tapi kelas tidak bisa. Kalau lebih nanti dia mengganggu proses belajar mengajar,” tutupnya. (*)