SNI.ID, KKT : Pemberitaan terkait money politik yang dilakukan tim sukses Pasangan Calon (Paslon) Ricky Jauwerissa-dr. Juliana Ratuanak di Desa Kandar dinilai permainan oknum tertentu untuk menyudutkan nama baik paslon nomor urut 3 dalam pilkada 2024.
Hal ini disampaikan Koordinator Kecamatan (KorCam) Paslon RJ-JR, Philipus Lodarmase kepada wartawan di Adaut, Sabtu (5/10/2024).
“Terkait pembagian uang itu iya, tapi sesuai dengan berita yang beredar untuk masyarakat itu sangat tidak benar. Karena itu terjadi di internal tim kordes Desa Kandar sebab kita kumpul di Sekretariat untuk memberikan penjelasan dan arahan yang didapat dari tim Kabupaten, sekaligus terima uang operasional,”terang Lodarmase.
Dirinya menegaskan, jadi terkait dengan uang yang diberikan itu kerja-kerja sebelumnya, bekerja untuk persiapan agenda hari Senin tanggal 30 itu. Jauh sebelumnya kita mempersiapkan untuk pemasangan baliho pemasangan spanduk, bekerja untuk tim-tim, penjemputan dan lain sebagainya.
“Jadi itu diberi operasional itu untuk kerja-kerja sebelumnya sedangkan untuk kerja minggu kedepan itu belum jalan sesuai arahan. Bukan kita bagi uang ke masyarakat sesuai opini yang dibangun oleh pihak-pihak tertentu, jadi itu rapat tim dan pemberian uang operasional nama-nama serta orang-orang yang duduk di situ semua tim yang memang ada SK-nya, lengkap,”jelasnya.
Dirinya juga menambahkan, memang terkait pembagian uang sangat benar tetapi uang operasional tim karena kita sudah kerja sebelumnya, pasang baliho dan sebagainya itu jelas, bahkan dokumentasi vidio, foto semua lengkap.
“Jadi apa yang diberikan malam itu, bukan untuk ke masyarakat luas, tidak ada pemberian lalu ada iming-iming apa-apa memang itu murni untuk tim internal kita,” kata Lodarmase.
Kalau untuk KTP, kata Lodarmase, sangat tidak benar hoax, karena kerja belum jalan, memang bahwa yang tadi dijelaskan pemberian operasional itu kerja-kerja sebelumnya, kerja fisik di lapangan untuk mempersiapkan agenda sosialisasi, calon Bupati dan Wakil Bupati kemarin, itu yang tim dapat.
“Saya menyadari juga bahwa satu ketelodoran tapi maksud saya tim mengambil gambar dan video sebagai bentuk laporan pertanggungjawaban kinerja, lalu saya kirim di kita punya internal group korcam selaru yang ada terdiri dari 5 atau 6 orang, jadi kita mencurigai kemungkinan itu keluar dari grup, sehingga dimainkan oleh oknum-oknum yang tidak bertanggung jawab untuk menyudutkan nama baik Pak Ricky Jauwerissa dan Ibu dr. Juliana Ratuanak, karena saya tidak kirim kemana-mana, itu bocor di situ lalu digunakan oleh pihak lain seakan-akan bahwa kita money politik padahal kan didalam rumah di sekretariat, kita mau makan bintang apapun itu urusan kita internal,”tuturnya dengan nada keras.
Untuk itu, tambah Lodarmase, kita siap diperiksa oleh siapapun dalam hal ini penyelenggara pemilu karena kita sangat optimis kita tidak bersalah. Hanya saja permainan busuk dari pihak tertentu.
“Kemarin kan dipanggil oleh panwascam, lalu hari ini juga dipanggil. Kemarin di panggil untuk mengklarifikasi sekitar video yang beredar, dan hari ini katanya Gakumdu akan turun juga menyelidiki terkait kasus ini, sehingga kami sangat siap demi kebenaran. Ini kita lagi menunggu saja kita pada prinsipnya menjelaskan berita acara yang kita jelaskan ke pihak panwas kecamatan dan tidak melebar kemana-mana,”tutupnya.