SNI.ID, AMBON : Pasangan calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Ambon periode 2024-2029 Jantje Wenno dan Syarif Bakri Assyatrie bersama tim pemenangan dan sejumlah partai pendukung melakukan kampanye tatap muka di kawasan Kayu Tiga, Kota Ambon, Rabu (16/10/2024).
Terlihat ratusan masyarakat ini memberikan sambutan meriah dengan penampilan jukulele dari anak-anak Bethabara dalam menyambut pasangan idaman mereka.
Saat menyampaikan orasi, Jantje Wenno berkomitmen untuk melakukan banyak perbaikan di Kota Ambon, salah satunya yaitu terhadap pengelolaan keuangan Kota yang secara tiga tahun berturut-turut mengalami opini Disclaimer dari Badan Pemeriksa Keuangan (BPK).
“Hal ini dikarenakan adanya penyalahgunaan keuangan yang belum bisa dipertanggung jawabkan atau juga tata kelola aset daerah yang kurang di tata dengan baik. Sehingga menimbulkan terjadinya defisit anggaran dimana pengeluaran anggaran melebihi pendapatan,”kata Jantje.
Ia meminta dukungan dan doa agar dirinya terpilih menjadi Wali Kota Ambon, maka sudah pasti dirinya akan melakukan kebaikan yang selama ini di anggap masih kurang.
Jantje mengatakan jika mereka menjadi Walikota dan Wakil Walikota mereka berkomitmen untuk menyiapkan diri dalam waktu minimal satu minggu untuk berinteraksi dengan warga dari satu desa ke desa, bertatap muka dan mendengarkan kebutuhan serta aspirasi mereka.
“Kami percaya bahwa dengan pendekatan yang transparan dan inklusif, kami dapat membangun kepercayaan dan memperkuat hubungan antara pemerintah dan warga,”kata Jantje.
Sesuai melakukan kampanyenya, kepada wartawan, Jantje menjelaskan terkait kawasan-kawasan yang rawan pasti sudah bisa terdeteksi oleh polisi misalnya daerah Air Kuning, atau di seputaran JMP. Tinggal kami tingkatkan untuk berkoordinasi dengan pihak kepolisian yaitu polresta Ambon, lalu polresta bisa mengaktifkan intensif patroli.
“Sementara di kawasan Air Kuning, permintaan dari dulu itu masyarakat ingin membangun pos. Hal ini yang belum bisa dipenuhi oleh pejabat walikota pada saat itu, padahal beliau bersama ketua DPRD sudah berjanji tapi belum terpenuhi. Jadi itu saja yang perlu kita upayakan dalam menjaga keamanan, tingkatkan intensitas patroli,”jelasnya.
Jantje mengungkapkan untuk intensif RT/RW kami akan hitung dulu berapa yang belum diberikan. Informasinya menyangkut insentif RT/RW itu bukan hanya 1 sampai 2 bulan tapi banyak bulan.
“Sehingga mungkin kalau kemampuan keuangan daerah cukup, kita proses secara cicil. Tapi apa yang menjadi hak pegawai harusnya menjadi kewajiban kita untuk bisa menyelesaikannya, mungkin dengan cara bertahap. Ini harus diselesaikan,”ungkapnya.
Jantje menambahkan kepada para pegawai yang merasa haknya terabaikan jangan pilih pemimpin tersebut. Pilihlah pemimpin yang baru kalau mau kehidupan mereka layak. Pekerjaan lebih baik dan tidak terbebani dengan tekanan, jadi pilih pemimpin yang baru yang lebih baik kedepannya.