SNI.ID, AMBON : Kodam XVI/Pattimura menggelar pertemuan santai dengan seluruh Organisasi Perangkat Daerah (OPD), tokoh agama, tokoh pemuda, tokoh masyarakat dan akademisi yang dikemas dalam kegiatan _Coffee Morning_, bertempat di Lobby Makodam, Jumat (02/11/2022).
Pertemuan ini untuk membuka kran komunikasi dan ajang silaturahmi antara seluruh intansi pemerintah dengan masyarakat, sehingga langkah penyelesaian masalah di daerah dapat diselesaikan.
Pangdam XVI/Pattimura, Mayjen TNI Ruruh A. Setyawibawa, S.E., M.M. dalam sambutannya mengatakan, pertemuan santai dan terbuka itu diharapkan dapat menelurkan berbagai ide segar terkait penyelesaian masalah di Maluku saat ini yaitu konflik yang terjadi antara Pelauw dan Kariu mulai dari membangun sinergitas komunikasi, permasalahan kendala dilapangan, hingga strategi langkah penangannannya.
“Inilah salah satu wujud keharmonisan kita untuk menjalin tali silaturahmi sehingga Provinsi Maluku dan Maluku Utara tetap aman, damai dan kondusif, selain itu juga membahas berbagai persoalan yang berkembang di masyarakat,” kata Pangdam.
Pangdam juga menghimbau kepada tokoh masyarakat, tokoh adat, tokoh agama dan tokoh pemuda supaya dapat menjadi penyambung lidah pada setiap kebijakan pemerintah untuk sampai kepada masyarakat, agar informasi, berita dan kebijakan tersebut utuh dan lengkap tanpa distorsi atau kesalahpahaman yang mengakibatkan munculnya berita hoax.
Pangdam juga mengapresiasi kedua Raja baik itu Raja Kariu dan Raja Ori dalam penyelesaian konflik sehingga terus berjalan hingga saat ini baik itu Rekonsiliasi, Rekontruksi dan Rehabilitasi.
Pangdam menjelaskan terkait dengan pengamanan dalam rangka akhir tahun, kami membackup, mendukung kepolisian sebab baik Polri maupun TNI tentunya mendukung tugas-tugas pemerintahan, supaya masyarakat Maluku dan Maluku Utara ini nyaman dan mengakhiri 2022, menyambut 2023 dengan harapan yang optimistis.
Selain itu, Pangdam juga menambahkan support bukan saja dari TNI, tapi dari Pemerintah Pusat Pemerintahan Provinsi kemudian dari TNI baik itu Kodam, Lantamal, Lanud termasuk teman-teman dari Bakamla, BNN, Guskamla, Basarnas mensupport penuh kegiatan tersebut.
”Mungkin tanggal 8,9 Desember adat acara Adat Festival Cakalele di Pelauw Semoga bisa kita sukseskan karena bertepatan dengan itu pengembalian nanti ada penyambutan dan sebagainya,” tambah Pangdam.
Pangdam juga menjelaskan personil yang turun untuk pengamanan di Kariu kata Pangdam, mungkin sebatas kemampuan yang bisa dimiliki karena jarak proses pemindahannya jauh.
Maka dengan sarana prasarana yang dimiliki semua bisa, bukan hanya Kodam termasuk Lantamal dan Lanud demikian juga Polda yang memiliki kekuatan cukup besar dan memiliki sarana prasarana.
“Saya bersama Kapolda, Danlantamal, Danlanud Bahu-membahu mendorong teman-teman dilapangan dibawa ini supaya terlaksana dengan baik. Semua itu tidak terlepas dari dukungan para Raja Pelauw dan pimpinan pemerintahan Kariu sangat banyak, didukung juga oleh teman-teman para Raja yang lain sehingga suasana kondusif,” jelas Pangdam.
Turut hadir dalam kegiatan tersebut, Wakapolda Maluku Brigjen Pol Jan De Fretes, Ketua DPRD Provinsi Maluku, Danlantamal IX/Ambon Brigjen Mar Said Latuconsina, Kepala Kejaksaan Tinggi, Ketua Pengadilan Tinggi dan Ketua Pengadilan Tinggi Agama Provinsi Maluku.
Hadir pula Kepala Bakamla Zona Maritim Timur, Danlanud Pattimura Ambon, Kepala BNN, Kepala Basarnas, Kakanwil Kemenag Provinsi Maluku, Rektor Unpatti, Rektor IAIN, Rektor UKIM, Kepala Bea Cukai, Kepala KPPN, Kepala Balai JMP dan Kepala KPKNL Ambon, Ketua MUI Provinsi Maluku, Ketua Majelis Latupati, Ketua Muhammadiyah Ambon, Ketua Uskup Diosis Amboina, Ketua GP Ansor Maluku, Ketua Walubi Ambon, Ketua Sinode GPM, Ketua PHDI Maluku, Ketua HIPAKAD Provinsi Maluku, Ketua FKPPI dan PPM serta Ketua PWI Maluku. Para Raja, Ketua dan pengurus BEM Unpatti, BEM IAIN dan BEM UKIM. (SNI-01)