SNI ID, AMBON : Tokoh politik Kabupaten Buru, Muhammad Daniel Rigan (MDR), menyatakan dukungannya terhadap wacana pemotongan gaji dan tunjangan anggota DPRD di seluruh Indonesia. Hal itu disampaikan MDR melalui sambungan telepon kepada media, Selasa (9/9), sebagai respons atas kondisi sosial politik yang berkembang belakangan ini.
Menurutnya, desakan masyarakat melalui berbagai aksi demonstrasi yang meminta pemangkasan gaji, tunjangan, hingga perjalanan dinas anggota DPR RI ke luar negeri, adalah aspirasi yang realistis dan layak diterapkan hingga ke daerah.
“Saya setuju dengan pernyataan itu. Hal ini harus berlaku surut hingga ke daerah. Saya melihat langsung kondisi masyarakat di Buru yang begitu sulit untuk menafkahi keluarga. Sedih rasanya melihat rakyat berjerih lelah sementara para elite menikmati kemewahan,” ujar MDR.
MDR, yang juga maju sebagai bakal calon Bupati Buru, menegaskan bahwa keinginannya berbuat bagi masyarakat bukan semata karena jabatan, melainkan panggilan hati.
Ia menyebut, semboyan Retemena Barasehe (maju terus pantang mundur) menjadi pegangan dalam setiap langkahnya untuk masyarakat Buru.
Dukungan serupa sebelumnya disampaikan Ketua DPRD Kabupaten Buru, Bambang Langlang Buana. Dalam sebuah pernyataan di media online, Bambang mengusulkan agar tunjangan legislatif disesuaikan dengan standar Upah Minimum Regional (UMR) sebagai bentuk empati terhadap kondisi ekonomi masyarakat.
MDR pun memberikan apresiasi atas sikap Bambang tersebut. “Saya bangga, beliau berani keluar dari kenyamanan untuk bersama rakyat. Bahkan meminta semua tunjangan dipotong atau disesuaikan dengan UMR. Ini pernyataan mulia,” ungkapnya.
Namun, MDR menilai pernyataan itu masih perlu ditindaklanjuti secara nyata. Ia mendorong agar DPRD Kabupaten Buru menggelar rapat bersama Bupati Ikram Umassugi guna merealisasikan usulan tersebut.
“Jika disepakati, Kabupaten Buru bisa menjadi barometer bagi daerah lain. Saya yakin Bupati kita akan menyambut dengan baik, bahkan ikut memberikan tunjangannya untuk rakyat,” katanya.
Dengan penuh haru, MDR menambahkan bahwa apabila dirinya terpilih sebagai Bupati pada periode lalu, ia tak segan melepaskan seluruh tunjangannya.
“Kalau saya terpilih, saya langsung sambut dan bersama Mas Bambang melepas semua tunjangan untuk rakyat,” ucapnya.
Ia pun mengajak seluruh elite politik di Kabupaten Buru meneladani langkah tersebut. Meski belum mendapat mandat dari rakyat, MDR berkomitmen tetap membantu masyarakat dari sisi sosial.
“Insya Allah saya sudah menyiapkan segala hal untuk membantu masyarakat saat kembali ke Pulau Buru nanti,” tutupnya. (*)










