Ambon, SNI.ID : Majelis Pekerja Klasis Kota Ambon, yang diwakili Penatua M.J.Sapteno dan Pelayanan Kasih Pdt Ny Joice Rahabeat membuka dengan resmi Sidang Ke-39 Jemaat GPM Bethabara Klasis Kota Ambon, Minggu (13/2/2022) yang ditandai dengan pemukulan Tifa.
Sidang ke-39 Jemaat GPM Bethabara berlangsung di bawah sorotan tema “Beritakanlah Tahun Rahmat Tuhan Telah Datang dan Kerjakanlah Keselamatanmu”.
Dengan dibawah sub tema : “Membangun Gereja Yang Memiliki Ketahanan dan Daya Juang Demi Kualitas Hidup Bersama di Tengah Pergumulan Covid-19 dan Transformasi Digital”.
Sidang yang berlangsung di Gedung Gereja Bethabara dihadiri oleh Majelis Pekerja Klasis Kota Ambon, yang diwakili Penatua M.J.Sapteno, Camat Sirimau, Ketua Majelis Jemaat Bethabara Pdt Ny.M.Lorwens/ Latupeirissa, perwakilan dari negeri, serta 91 orang peserta sidang.
Ketua Panitia Persidangan Jemaat Bethabara Alfred Kakiay dalam laporannya mengatakan persidangan jemaat merupakan lembaga tertinggi di tingkat jemaat, yang menampung berbagai aspirasi jemaat dalam rangka pengambilan keputusan strategis, guna menata pelayanan selama satu tahun ke depan.
“Persidangan jemaaat dalam tugasnya adalah mengevaluasi program kegiatan dan keuangan, membahas rancangan pelayanan untuk tahun yang baru, serta membicarakan masalah ketentuan yang relevan,”kata Kakiay saat membacakan laporan panitia, di Gedung Gereja Bethabara Kayu Tiga, Minggu (13/2/22).
Ia menambahkan persidangan ini harus dapat menghasilkan keputusan strategis guna menyikapi perkembangan pelayanan dan kesaksian sebagai responiman terhadap realitas yang berkembang dalam jemaat.
Ditempat yang sama, Ketua Majelis Jemaat GPM Bethabara Pdt. Ny. M. Lorwens/Latupeirissa mengungkapkan, persidangan ini akan menampilkan sosok yang lebih kreatif produktif dan fungsional.
“Persidangan jemaat harus dijadikan proses kreatif pembinaan kapasitas umat pelayan lembaga harus menjadi proses berpikir yang kreatif untuk masa depan gereja dan jemaat di Bethabara,”ungkapnya.
Sementara itu, Penatua M.J.Sapteno dalam arahannya sebelum membuka Sidang Jemaat Bethabara mengatakan semoga sidang Jemaat Bethabara ke – 39 ini dapat menghasilkan program kerjanya yang bermutu, dan berdampak baik untuk kemajuan gereja dalam meningkatkan keimanan setiap umat. Program yang dilahirkan dari sidang jemaat ke – 39 ini, hendaknya dirancang dengan baik dan berbasis Renstra.
Menurut Saptenno, penggunaan media sosial yang selama ini telah berdampak buruk mulai anak remaja hingga orang tua.
Saptenno menambahkan hal ini dibuktikan dengan berbagai kasus yang terjadi Seperti miras, narkoba, kekerasan, pelecehan seksual dan penyakit sosial lainnya.
“Problematika kehidupan masyarakat adalah problematika bersama sebagai warga GPM , dimana gereja turut bekerja sama dengan jemaat untuk mengatasi semua persoalan dimaksud,”pungkas Saptenno.
Persidangan jemaat tersebut diawali ibadah minggu yang dipimpin Pdt Ny Joice Rahabeat, dengan pembicaan Alkitab dari Matius 9 ayat 35-38. (SNI-01)