SNI.ID, SAUMLAKI : Pasangan bakal Calon Bupati dan Wakil Bupati KKT Ricky Jawerisa-dr.Juliana Ratuanak melakukan deklarasi dan pendaftaran ke Komisi Pemilihan Umum (KPU), pada Kamis (29/8/2024).
Deklarasi yang berlangsung di Lapangan Mandriak, Desa Sifnana, Kecamatan Tansel, ini dilakukan sebelum mendaftarkan diri ke KPU sebagai calon Bupati-wakil Bupati KKT. Selain itu, Pasangan bakal Calon Bupati dan Wakil Bupati KKT Ricky Jawerisa-dr.Juliana Ratuanak didoakan juga secara adat oleh para Tetua Adat Desa Sifnana Omele.
Usai deklarasi, Ricky Jawerisa-dr.Juliana Ratuanak mengajak relawan, masyarakat, dan partai pengusung berjalan kaki menuju KPU KKT untuk melakukan pendaftaran sebagai Calon Bupati dan Wakil Bupati KKT.
Deklarasi paslon bupati dan Wakil Bupati KKT Ricky Jawerisa – dr.Juliana Ratuanak dengan jargon “BerSatu membangun Tanimbar maju”.
Dalam orasi politiknya Ketua Harian Tim Pemenangan BerSATU Agustinus Rahanwarat mengatakan ada empat (4) keunikan yang dimiliki oleh pasangan calon ini.
Pertama, pasangan calon di usung tiga (3) parpol yang menjadi pemenang di KKT yaitu PSI, PKS dan Gerindra, masing-masing memiliki tiga (3) kursi dengan jumlah total 9 kursi.
Kedua, dalam sejarah pemilihan bupati-wakil bupati di tanimbar, baru tahun ini muncul sosok perempuan yang adalah calon wakil bupati yang ada dokter berprestasi.
Ketiga, memiliki komposisi yang ideal. Di antara politisi hebat dan birokrat yang usung konsep Tut Wuri Handayani. Sosok dokter Yul akan berdiri di belakang yang muda, akan berikan pengaruh dan semangat kepada RJ dalam menjalankan pemerintahan lima (5) tahun kedepan.
Keempat, Ricky Jawerisa adalah cece kandung dari warga tionghoa Go Sin, dimana tahun 1920an membuka pemukiman yang bentuk saumlaki, yang hari ini kita kenal menjadi ibu kota KKT.
Ia mengungkapkan jangan ragukan dan jangan takutkan apapun dari pasangan calon kita, yang tampil hari ini sebagai figur yang mewakili kaum perempuan. “22 tahun mengabdi sebagai dokter PNS di KKT, tidak gampang, melayani, membangun dunia kesehatan dan berkeliling dari desa ke desa. Satu-satu dokter perbatasan di Maluku yang dapatnya penghargaan dari Istana negara,”ungkapnya.
Pada kesempatan tersebut, Dalam pidato politiknya juga pasangan calon Wakil Bupati dr.Juliana Ratuanak menyampaikan dirinya tidak menyangka bahwa akan berdiri di tempat ini, dia juga tidak menyangka inilah cara Tuhan memanggilnya.
“Ada yang meminta dan memanggil untuk mendampingi dia RJ. Awalnya saya bingung, dan saya bergumul dan minta petunjuk. Demi cinta saya untuk Tanimbar, saya tinggalkan dan saya maju. Padahal surat rekomendasi untuk menjabat di birokrasi telah turun dari kementerian. Berawal dari sebuah keprihatinan, bawah kita orang Tanimbar kelak akan kah kita jadi raja antua jadi penonton? Mari sama-sama berjuang, sambut perusahaan besar ada mau datang ini (Blok Masela),”kata Ratuanak.
Ia menegaskan visi-misi mereka adalah bagaimana untuk mengupayakan pendidikan yang baik, karena lewat pendidikan orang akan bermartabat dan kesehatan yang baik.
“Kami tidak ingin banyak janji, kami punya visi dan misi yang akan diwujudkan kepada semua rakyat baik yang usung dan tidak. Karena kami punya hati. Kalau hari ini ada penilaian-penilaian negatif, tinggalkan,”tegasnya.
Sementara itu, dalam orasi politik pasangan calon bupati Ricky Jawerisa menyampaikan jujur dirinya bingung, tapi ini jalan Tuhan. Kenapa dia bisa di sini karena penugasan dari partai. Tuhan kasih jawaban nekat, supaya bisa membangun daerah ini dengan hati.
“Saya lahir dan besar di Ambon, banyak yang bilang pilih saja anak bakar batu. Tapi tadi sudah di jelaskan bahwa leluhur dan opa saya, juga bapa Agus Theodorus yang sudah membangun negeri ini. Saya sudah ada di zona nyaman tapi saya keluar dari usaha keluarga itu bangun Tanimbar dari sisi lain. Saya bisa buat apa saja untuk saudara-saudara sekalian, mari kasih kita kesempatan untuk bangun Tanimbar lima (5) tahun kedepan,”kata Ricky.
Ia menambahkan kenapa harus perempuan? Karena KKT tidak dalam baik-baik sja. Selama ini ada bupati dengan wakil bupati terpilih belum satu tahun lai mereka sudah bertengkar. “Tapi untuk menuju Tanimbar maju, seng cukup lima tahun, kalau katong bakalai, bagaimana mau bangun. Katong dua ini akang baku sayang (dialeg Ambon-Red),”pungkas Ricky. (*)