SNI.ID, AMBON – Bentrokan antar kelompok masyarakat kembali terjadi di Kabupaten Maluku Tengah (Malteng), Maluku, Kamis (3/4) pagi.
Insiden ini melibatkan warga dari tiga desa, yakni Desa Sawai, Rumaolat, dan Masihulan di Kecamatan Seram Utara. Akibat kejadian tersebut, satu anggota kepolisian dilaporkan meninggal dunia, sementara empat warga mengalami luka berat.
Peristiwa ini mendapat perhatian serius dari berbagai pihak, termasuk Gubernur Maluku Hendrik Lewerissa, Kapolda Maluku, dan Pangdam XV/Pattimura. Mereka berupaya mengendalikan situasi agar konflik tidak semakin meluas.
Menanggapi kondisi yang terjadi, Wali Kota Ambon Bodewin Wattimena mengimbau masyarakat untuk lebih bijak dalam menggunakan media sosial.
Ia mengingatkan agar warga tidak menyebarkan informasi yang belum terverifikasi kebenarannya, guna menghindari penyebaran hoaks yang dapat memperkeruh keadaan.
“Mari Katong (dialeg Ambon-red) jaga kebersamaan sebagai warga kota, jangan mudah terprovokasi oleh berita yang belum tentu benar. Katong hidup, bekerja, dan menyekolahkan anak-anak di sini. Kota ini adalah tempat katong menggantungkan masa depan, mari kita jaga bersama Ambon yang kita cintai,” ujar Wattimena dalam postingannya di akun medsos Facebook.
Untuk diketahui, aparat keamanan masih terus melakukan pengamanan di lokasi bentrokan untuk memastikan situasi tetap kondusif serta mencegah kemungkinan bentrokan susulan. Warga diimbau untuk tetap tenang dan tidak terprovokasi. (*)