SNI.ID, MALTENG – Konsentrasi massa dari warga Negeri Tulehu dan Negeri Tial di kawasan pertigaan Suli Bawah, Kecamatan Salahutu, sempat memanas pada Minggu (27/4) siang. Berkat langkah cepat dan sigap aparat keamanan, ketegangan berhasil dikendalikan dan situasi kembali aman.
Pantauan di lapangan menunjukkan, sejak pukul 11.45 WIT, ratusan warga Negeri Tial mulai berkumpul di pertigaan Suli Bawah. Mereka membawa alat tajam seperti parang, tombak, dan bambu runcing, sambil menyuarakan ketidakpuasan terhadap proses hukum yang tengah berlangsung.
Dalam orasinya, salah satu tokoh warga Tial, Risno Tuarita, menuntut keadilan dan meminta aparat kepolisian untuk bertindak adil. “Kami masyarakat Negeri Tial merasa diperlakukan tidak adil. Kami minta pembebasan saudara kami dan keadilan yang benar-benar ditegakkan,” tegas Risno di hadapan aparat yang berjaga.
Situasi mulai mereda setelah Raja Negeri Suli, Habel Suitela, turun langsung ke lokasi. Dengan suara tenang, Habel mengimbau warga agar membubarkan diri secara tertib. Ajakan tersebut disambut baik, dan massa dari Negeri Tial perlahan meninggalkan pertigaan menuju wilayah mereka.
Sementara itu, ketegangan juga sempat terlihat di perbatasan Tulehu-Suli, di mana konsentrasi massa Negeri Tulehu meningkat. Aparat keamanan yang sudah bersiaga sejak pagi berhasil melakukan penghadangan serta memberikan pemahaman kepada warga untuk menghindari benturan antar dua negeri bertetangga tersebut.
Pengamanan ketat melibatkan personel dari Polresta Ambon, Polda Maluku, dan Brimob, yang terus melakukan pemantauan di seluruh jalur perbatasan.
Hingga pukul 15.30 WIT, massa dari kedua belah pihak membubarkan diri secara bertahap, dan situasi dinyatakan aman dan terkendali.
Redaksi: SNI-02