Kapus Kairatu Nurma Mahu. S. KM
SNI.ID, KAIRATU — Kepala Puskesmas (Kapus) Kairatu, Nurma Mahu, S.KM, angkat bicara menanggapi pemberitaan yang viral di sejumlah media online terkait dugaan pungutan liar (pungli) terhadap pasien BPJS yang menjalani rawat inap. Dalam klarifikasinya, Kapus menegaskan bahwa informasi yang beredar tidak benar dan hanya berasal dari segelintir pihak yang tidak puas dengan pelayanan.
“Apa yang diberitakan itu tidak benar, hanya oknum pasien yang merasa tidak senang dan menyebarkan isu hoaks,” tegas Nurma kepada wartawan, Kamis (24/4/25).
Ia menambahkan, pihak Puskesmas Kairatu selama ini telah berupaya melakukan pembenahan manajemen, penataan, dan pengelolaan kebersihan secara maksimal demi memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat.
Kapus juga menyampaikan permohonan maaf kepada media atas keterlambatannya memberikan konfirmasi.
“Fokus kami akhir-akhir ini tertuju pada kegiatan yang cukup padat,” ujarnya.
Sementara itu, Penanggung Jawab Perawatan Puskesmas Kairatu, Sarlota Koedoeboen, menjelaskan bahwa benar ada permintaan dana sebesar Rp50.000 dari pasien. Namun, dana tersebut bersifat sukarela dan telah disetujui oleh pasien yang bersangkutan.
“Uang itu digunakan untuk membeli air galon serta mendukung kebersihan lingkungan, terutama di area belakang ruang perawatan yang sebelumnya dipenuhi sampah,” jelas Sarlota.
Ia menambahkan bahwa kebijakan tersebut merupakan hasil kesepakatan bersama antara staf Puskesmas, termasuk perawat, bidan, dokter, dan Kapus.
Menurutnya, informasi yang beredar di media adalah tudingan yang mengada-ada. Dana sukarela tersebut juga digunakan untuk pemeliharaan fasilitas, seperti pengecatan dinding ruangan.
“Inisiatif ini kami ambil demi kenyamanan pasien, agar mereka tidak perlu bolak-balik untuk mengambil air, dan juga untuk menjaga kebersihan lingkungan Puskesmas,” pungkas Sarlota.
Redaksi: SNI-TIM
