SNI.ID, Masohi – Kepala Rumah Tahanan (Rutan) Kelas IIB Masohi, Yusuf Mokharom, membantah tudingan telah menghentikan jalannya ibadah Jumat Agung di lingkungan Rutan Masohi pada Jumat (18/4/2025) lalu. Tudingan tersebut sempat mencuat dan diberitakan oleh sejumlah media lokal di Maluku.
Dalam keterangannya kepada wartawan, Kamis (1/5/2025), Yusuf menjelaskan bahwa tidak ada penghentian ibadah sebagaimana diberitakan. Ia menyebut, terjadi miskomunikasi terkait jadwal ibadah internal dan ibadah nasional yang digelar serentak melalui Zoom oleh Kementerian Imigrasi dan Pemasyarakatan (Kemen Imipas RI).
“Bukan dihentikan, saya hanya meminta kepada pendeta jika memungkinkan untuk mempercepat jalannya ibadah, karena saat itu sudah memasuki waktu ibadah nasional via Zoom. Situasinya juga cukup sulit karena personel minim dan saya harus menangani langsung,” ujar Yusuf.
Yusuf mengatakan, dirinya bahkan telah menemui langsung Ketua Klasis GPM Masohi dan Pendeta Yopi Soissa, yang memimpin ibadah pada saat itu, untuk memberikan klarifikasi dan menyampaikan permohonan maaf.
Menurut Yusuf, baik Pendeta Yopi maupun Ketua Klasis justru terkejut dengan pemberitaan yang muncul di media. “Pendeta menyampaikan bahwa berita yang beredar tidak sesuai dengan fakta di lapangan. Ibadah tetap berlangsung hingga selesai, lalu dilanjutkan dengan ibadah nasional melalui Zoom,” jelas Yusuf.
Ia menegaskan bahwa tidak ada maksud untuk mengintervensi atau mengganggu jalannya ibadah. Kejadian tersebut, lanjutnya, murni akibat kurangnya koordinasi antara pihak Rutan dan Gereja.
Yusuf berharap agar media dapat menyajikan pemberitaan secara berimbang dengan terlebih dahulu mengonfirmasi kepada pihak terkait. “Ada beberapa media yang sudah mengonfirmasi langsung, dan kami jelaskan sesuai fakta. Tapi ada juga yang tidak melakukan klarifikasi. Itu yang kami sesalkan,” pungkasnya.
Redaksi : SNI-02
