SNI.ID, AMBON — Perkumpulan Anak Muda Ambon (PAMA) menyampaikan apresiasi positif terhadap langkah Wali Kota Ambon, Bodewin Wattimena, yang berencana menertibkan Pasar Batu Merah dengan pendekatan humanis.
Ketua Umum PAMA Rizal Sangadji, menilai pendekatan tersebut sebagai langkah maju dalam tata kelola pasar rakyat yang mengedepankan nilai-nilai kemanusiaan dan budaya lokal.
“Saya kira ini suatu langkah yang baik dan perlu kita apresiasi, karena sebelumnya Wali Kota sudah membuktikannya saat penertiban Pasar Mardika, yang berjalan dengan tertib, lancar, dan teratur,” ujar Rizal kepada wartawan, Senin (30/6/2025).
Rizal menambahkan, pendekatan humanis yang dipilih Bodewin sejalan dengan kultur ketimuran masyarakat Maluku.
Ia menilai pendekatan berbasis sosial dan budaya jauh lebih efektif dibandingkan tindakan represif.
“Pendekatan kekerasan itu bukan bagian dari nilai-nilai orang Timur, apalagi masyarakat Maluku yang menjunjung tinggi musyawarah dan kearifan lokal,” tegas Rizal.
Menurutnya, Wali Kota Bodewin merupakan sosok pemimpin yang konsisten mengutamakan prinsip-prinsip sosial-kultural dalam setiap kebijakan publik.
Karena itu, PAMA mendukung penuh rencana penertiban Pasar Batu Merah yang dilakukan dengan pendekatan humanis, sebagaimana tercantum dalam poin keempat dari 17 program prioritas Wali Kota dan Wakil Wali Kota Ambon.
“PAMA meminta semua pihak memberi ruang dan dukungan kepada Wali Kota dan Wakil Wali Kota Ambon untuk terus membenahi kota ini ke arah yang lebih baik. Kami sangat optimis bahwa di bawah kepemimpinan Bodewin Wattimena dan Elly Toisuta, Ambon akan mengalami perubahan yang signifikan,” tambahnya.
Sebagai bentuk dukungan konkrit, PAMA juga menegaskan pentingnya penataan dan relokasi pedagang hanya dilakukan setelah tempat yang layak disediakan oleh Pemerintah Kota Ambon.
“Ketika sudah ada tempat yang disiapkan oleh pemkot, baru para pedagang bisa ditertibkan atau direlokasi. Ini penting agar proses penataan berjalan adil dan manusiawi,” pungkas Rizal.
Langkah ini menjadi bukti bahwa kolaborasi antara pemerintah dan elemen masyarakat, termasuk organisasi kepemudaan seperti PAMA, menjadi kunci dalam menciptakan perubahan yang berkelanjutan dan berkeadilan di Kota Ambon.










