SNI.ID, SAPARUA — Ratusan warga dari berbagai daerah di Maluku memadati kawasan Gunung Saniri, Pulau Saparua, Kabupaten Maluku Tengah, Rabu (14/5/2025), untuk menyaksikan prosesi pembakaran Obor Pattimura. Kegiatan ini menjadi bagian dari peringatan Hari Pattimura ke-208 yang jatuh pada 15 Mei 2025, sebagai penghormatan kepada Pahlawan Nasional Thomas Matulessy atau Kapitan Pattimura.
Prosesi diawali dengan pengambilan api dari puncak Gunung Saniri, gunung tertinggi di Pulau Saparua, yang dipimpin langsung oleh Raja Negeri Tuhaha bersama Saniri Negeri (Dewan Adat). Meski cuaca panas terik, antusiasme warga tak surut. Anak-anak hingga orang tua menyaksikan dengan khidmat prosesi adat yang hanya digelar setahun sekali ini.
Gunung Saniri yang menjadi tempat bersejarah pertemuan para pejuang Maluku, termasuk Kapitan Pattimura dan para Latu Patty, menjadi saksi penyalaan obor perjuangan. Di sekitar lokasi, tampak pula Baileo, rumah adat yang dulunya menjadi tempat bermusyawarah para pejuang.
Setelah api obor dinyalakan, para Tetua Adat Negeri menyerahkannya kepada Wakil Bupati Maluku Tengah, Mario Lawalata, untuk kemudian diserahkan kepada pembawa obor dari Negeri Booi. Selanjutnya, api obor diarak secara estafet ke berbagai negeri di Pulau Saparua, mulai dari Baileo Saparua menuju Negeri Tiouw, Monumen Waisisil, Negeri Porto, hingga ke Rumah Ahli Waris Kapitan Pattimura.
Prosesi dilanjutkan dengan pembakaran obor di rumah ahli waris sebagai bentuk penghormatan, sebelum akhirnya dibawa ke Baileo Negeri Haria untuk dilakukan upacara adat oleh Raja Haria, Tua-Tua Adat, dan para Latupati. Usai upacara, api obor kembali dibawa ke Waisisil untuk disemayamkan.
Para raja, kepala adat, dan warga yang terlibat mengenakan pakaian tradisional berwarna merah dan hitam, serta lenso adat merah sebagai simbol keberanian dan semangat juang. Regu Cakalele turut mengawal jalannya arak-arakan obor.
Turut hadir dalam kegiatan ini Wakil Bupati Maluku Tengah Mario Lawalata, Kapolresta Ambon dan Pulau-Pulau Lease AKBP Dr. Yoga Putra Prima Setya, Kepala Dinas Pariwisata Maluku Tengah, Camat Saparua Winny Prajawati Salamor S.STP, serta sejumlah pejabat dan tokoh adat lainnya.
Prosesi ini tak hanya menjadi bentuk penghormatan terhadap perjuangan Kapitan Pattimura, tetapi juga menjadi pengingat bagi generasi muda akan semangat heroisme dalam melawan penjajahan pada tahun 1817.
Ratusan Warga Padati Gunung Saniri Saksikan Prosesi Pembakaran Obor Pattimura di Saparua
