Keracunan Makanan di Desa Awear, Ini Bersifat Tendensius dan Hoax

  • Whatsapp

SNI.ID, KKT : Pemberitaan terkait sejumlah orang dewasa dan anak di desa Awear Kecamatan Fordata keracunan salah satu Pasangan Calon (Paslon) RJ-JR dinilai tendensius dan hoax.

Pasalnya, dari hasil konfirmasi langsung dengan pihak kesehatan, Puskesmas Romean Kecamatan Fordata Kabupaten Kepulauan Tanimbar, Jumat (11/10/2024).

dr. Feby Rutman menjelaskan, terkait dengan keracunan makanan ini bukan muncul berhari-hari, keracunan muncul dalam beberapa detik sampai beberapa menit. Cuma masalahnya mereka suda konsumsi makan kemarin baru datang periksa besoknya .

“Lalu saat saya menganalisa mereka dan bertanya muntah bera ini habis konsumsi apa,? makan apa minum apa? memang semua yang jawab itu makan nasi kuning,” ungkap dr. Feby.

Dirinya juga mengatakan, tetapi diagnosa, dirinya tidak menulis keracunan makanan, karena sudah berapa hari, “dan kalau keracunan makanan pun kita harus tahu makanannya apa, sampelnya diambil dan kita periksa baru dinyatakan keracunan makanan,”terangnya.

Ini sudah makan, kata dr. Feby, dari kemarin soreh baru datang. Jadi diagnosa medisnya itu diare akut tapi saat dianalisa tidak semua pasien yang datang dengan keluhan muntah bera itu, mereka mengakuinya habis mengkonsumsi nasi kuning.

“Di Fordata memang ada peningkatan kasus muntah bera karena biasa disini kalau lagi musim panas begini pasti muntaber meningkat dan malaria,”tutupnya.

Sementara itu, Pihak Pasangan Calon RJ-JR sendiri menjelaskan, berdasarkan informasi mereka makan adalah nasi kuning sementara kita berikan itu adalah nasi putih yang dibungkus siang lalu dimakan sore.

“Kami juga ikut makan nasi itu di tengah malam dan kami baik-baik saja, artinya untuk membuktikan bahwa orang keracunan atau makanan itu terkontaminasi kuman harus dibuktikan lewat laboratorium,”ungkap Tim Sukses RJ-JR.

Baca Juga:  Publication Management Center Universitas Pattimura Resmi Launching Website

Dirinya juga menambahkan bahwa, pemeriksaan laboratorium hari ini kalau ada informasi tentang keracunan itu bukan informasi biasa.

“Padahal dokter sudah menyatakan bahwa ini adalah peningkatan kasus diary, muntah bera. Sehingga jangan untuk memainkan isu-isu murahan yang menyudutkan nama paslon 03,”tandasnya.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *