SNI.ID, AMBON : Pemerintah akan kembali mengadakan ujian nasional (UN) mulai November 2025 untuk siswa yang berada di jenjang Sekolah Menengah Atas (SMA).
Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen) Prof. Abdul Mu’ti mengungkap alasan mengapa ujian nasional (UN) siswa SMA digelar mulai November 2025. Dikarenakan agar hasil ujian bisa dijadikan bahan pertimbangan oleh perguruan tinggi yang akan menerima siswa lulusan kelas 12.
Untuk itu, SMA Negeri 6 Ambon telah mempersiapkan diri untuk mengikuti Ujian Nasional (UN) versi baru pada November 2025 nanti.
Kepala Sekolah SMA 6 Ambon Wempi Mapussa menyampaikan bahwa meskipun kebijakan pemerintah saat ini terus berkembang, pihak sekolah tetap akan mengikuti instruksi yang ada, sambil tetap mempersiapkan segala hal terkait ujian.
Menurut Mapussa, setiap keputusan yang diambil pasti sudah melalui pertimbangan matang, termasuk analisis dan penelitian yang mendalam.
Ia juga menjelaskan bahwa situasi ujian saat ini berbeda dibandingkan dengan dulu.
“Anak-anak sekarang tidak merasakan suasana ujian seperti zaman dahulu. Mereka datang lebih santai, tanpa memperhatikan aturan yang ada, ditambah pengawas ujian yang hanya berasal dari sekolah,” jelas Mapussa kepada wartawan di ruang kerjanya, Rabu (12/2/25).
Namun meskipun begitu, Mapussa mengungkapkan pihak sekolah akan tetap mengikuti aturan yang berlaku dan siap melaksanakan ujian dengan sebaik-baiknya.
“SMA 6 Ambon telah menyiapkan langkah pertama yaitu mempersiapkan mental siswa, diikuti dengan persiapan belajar yang akan dilakukan melalui berbagai media yang ada,”ungkapnya.
Selain itu, Mapussa menambahkan SMA 6 Ambon juga telah menerapkan 7 kebiasaan baik yang dicanangkan oleh Menteri Pendidikan, untuk meningkatkan kedisiplinan dan kesiapan siswa.
“Sebanyak 107 siswa akan mengikuti ujian yang dibagi menjadi enam ruang ujian, yang berasal dari tiga rombongan belajar yang ada di sekolah tersebut,”tambahnya.
Mapussa berharap agar para siswa harus punya persiapan diri karena Ujian Nasional nanti akan mengukur prestasi akademik. Sehingga dari sisi akademik anak-anak harus siap secara pribadi dan orang tua harus membantu anak-anak dalam persiapan diri dan mental mereka di bidang pendidikan kedepannya.
“Kemudian masyarakat dan orang tua harus juga memperhatikan jam tidur anak, mulai dari jam 20.00 WIT. Sehingga mereka bisa pergi ke sekolah tepat waktu dan tidak terlambat dalam mengikuti pelajaran di sekolah,”tutupnya.