SNI.ID, Ambon – Dalam rangka memperingati Hari Anak Nasional Tahun 2025, PT Angkasa Pura Indonesia melalui Bandara Pattimura Ambon menggelar lomba pentas seni tari tradisional yang melibatkan lima sekolah dasar di sekitar lingkungan bandara.
Kegiatan ini berlangsung meriah di area Terminal Keberangkatan Domestik Bandara Pattimura, dan menjadi bentuk dukungan perusahaan terhadap pengembangan kreativitas serta pelestarian budaya lokal sejak usia dini.
Lima sekolah yang berpartisipasi dalam lomba ini adalah SD Negeri 3 Hative Besar, SD Negeri 2 Tawiri, SD Negeri 1 Tawiri, SD Inpres 59 Tawiri, dan SD Angkasa Lanud Pattimura. Setiap tim menampilkan tarian khas Maluku dengan penuh semangat dan penghayatan, memukau para penonton dan dewan juri.
Antusiasme tinggi tampak dari para siswa, guru pendamping, orang tua, hingga karyawan bandara yang turut hadir menyemarakkan suasana. Selain pertunjukan tari, kegiatan juga dimeriahkan dengan sesi kuis interaktif bertema pengetahuan seputar Bandara Pattimura. Siswa yang mampu menjawab pertanyaan dengan benar mendapat bingkisan menarik serta uang tunai.
Setelah seluruh penampilan ditampilkan, dewan juri yang menilai berdasarkan aspek teknis, kreativitas, dan penghayatan budaya, menetapkan para pemenang lomba sebagai berikut:
Juara 1: SD Inpres 59 Tawiri
Juara 2: SD Negeri 2 Tawiri
Juara 3: SD Negeri 1 Tawiri
Favorit 1: SD Angkasa Pattimura
Favorit 2: SD Negeri 3 Hative Besar
Total hadiah yang diberikan kepada para pemenang mencapai Rp3.000.000.
Pejabat Harian (PH) General Manager Bandara Pattimura Ambon, Rony Setioko, dalam sambutannya menyampaikan apresiasi atas partisipasi dan semangat yang ditunjukkan para peserta.
“Kegiatan ini tidak hanya menjadi ajang kreativitas anak-anak, tetapi juga mempererat hubungan Bandara Pattimura dengan masyarakat sekitar. Kami berharap kegiatan serupa dapat terus dilakukan sebagai bagian dari kontribusi sosial perusahaan,” ungkap Rony.
Melalui kegiatan ini, PT Angkasa Pura Indonesia menunjukkan komitmennya dalam mendukung pengembangan generasi muda dan pelestarian budaya daerah melalui pendekatan yang edukatif dan menyenangkan. (*)










