AMBON, SNI.ID : Pemerintah Provinsi Maluku bersama Dinas Pertanian Provinsi Maluku akan bekerjasama mengembangkan Dinas Pertanian Maluku untuk menjadikan UPTD Balai Benih Holtikultural sebagai agrowisata holtikultura.
Selain itu, Wakil Gubernur, Barnabas Orno, Plh Sekretaris Daerah (sekda), Sadli Ie, Kepala Dinas Pertanian Djasmin Badjak melakukan penanaman anakan pohon buah-buahan di sekitar areal UPTD Balai Benih Holtikultural, Desa Telaga Kodok, Kecamatan Leihitu, Kabupaten Maluku Tengah, Selasa (1/9/21).
Adapun anakan pohon yang ditanam, yaitu kelapa pandan wangi dan durian sebanyak 141 anak didatangkan dari sumatera utara, serta 51 anakan klengkeng yang didatangkan dari Yogyakarta.
Sementara itu, Kepala Dinas Pertanian Djasmin Badjak, mengatakan dengan kegiatan ini maka telah diciptakan sejarah baru melalui jajaran Dinas Pertanian Provinsi Maluku, untuk mengembangkan salah satu Balai Benih Holtikultural sebagai induk Holtikultura di kabupaten Maluku Tengah.
“Seluruh jajaran insan pertanian bertekad membangunnya, karena ini adalah arahan dari Gubernur dan Wakil Gubernur untuk kita semua membangun ini dalam rangka kecukupan buah di provinsi maluku,”cetusnya.
Dengan penanaman ini, dirinya berharap Balai Benih Holtikultural kedepan dapat menjadi sentra buah-buahan di negeri para raja-raja ini.
Selanjutnya, Wakil Gubernur Maluku Barnabas Orno membaca sambutan Gubernur Maluku menyampaikan Pemerintah Provinsi Maluku mendukung dan menyambut baik langkah yang dilakukan Dinas Pertanian Maluku untuk menjadikan UPTD Balai Benih Holtikultural sebagai agrowisata holtikultura, yang nantinya akan bermanfaat baik untuk daerah maupun masyarakat.
“Kedepan pak Gubernur dan saya pasti menjadi masa lalu, tetapi agrowisata ini menjadi masa depan bagi masyarakat Maluku dan bisa mendatangkan PAD dan kesjehtareaan karyawan,”kata Wakil Gubernur Maluku, Selasa (31/8/21), di UPTD Holtikultura Dinas Pertanian Maluku Talaga Kodok Maluku Tengah.
Selain tanaman holtikultura, Wagub meminta kepada Dinas Pertanian Maluku agar dilakukan pembibitan seperti torem, linggua dan lain sebagainya.
“Untuk torem kan di dunia hanya dua, satu Brazil dan satu di saumlaki. karena dimana-mana hutan kita sudah di babat habis. jadi bagaimana dibuat pembibitan, baik itu torem, linggua yang bisa masyarakat ambil untuk ditanam, tidak usah dibayar, karena di APBD-kan,”ucapnya.
Mengingat pohon yang ditanaman berasal dari luar Maluku, Wagub menantang Dinas Pertanian untuk membuat inovasi baru, sehingga tanaman buah-buahan tidak didatangkan lagi dari luar Maluku.
“Kalau pembibitan kemudian dibuat inovasi baru, kalau sumatera utara kelapa pandan wangi, mungkin Maluku kelapa api lagi, begitu juga durian. Yang saya tahu di seram, Maluku Tengah, masyarakat membuat durian yang dulunya dipanen 20 tahun, tetapi sekarang hanya membutuhkan waktu 2 tahun,”ungkapnya.
Menurut Wagub, hal inilah yang bisa dicoba Dinas Pertanian Dengan mengandeng ahli-ahli pertanian untuk menciptakan inovasi baru.
Dirinya berharap, apa yang disampaikan dapat menjadi motivasi, sehingga bermakna dalam pengembangan Balai Benih Holtikultural untuk kepentingan bersama kedepan. (SNI-01)