SNI.ID, AMBON : Asosiasi Pedagang Mardika (APMA) Kota Ambon menggelar diskusi dan sharing terkait penanganan sampah di Kota Ambon. Kegiatan ini digelar Aula Lantai V Manise Hotel, Selasa (21/6/22).
Ketua Asosiasi Pedagang Mardika (APMA) Kota Ambon, Alham Valeo mengatakan persoalan sampah di Kota Ambon ini dari tahun ke tahun memang menjadi polemik yang luar biasa.
Menurutnya, oleh karena itu harus mendapat perhatian serius.
Ia menjelaskan korelasi antara masyarakat di suatu daerah sangat erat hubungannya dengan masalah persampahan.
“Kalau kita berkaca kepada negara maju, masalah sampah ini dianggap sangat erat kaitannya dengan masalah kesejahteraan. Karena menurut penelitian, apabila di dalam suatu negara atau suatu daerah, sampah yang tidak terkelola dengan baik, akan menjadi media persebaran segala penyakit. Otomatis akan keluar biaya rumah sakit,”jelasnya.
Ia juga mengatakan hal kedua terkait sampah, mungkin dari pemerintah perlu ada kebijakan yang kedepannya bisa memberikan kontribusi atau nilai ekonomi.
“Mungkin kedepan pemerintah melakukan kerjasama yang bersifat kewirausahaan dengan jajaran yang terkait di bawahnya, mungkin dalam hal ini desa, sehingga dibentuk suatu usaha Bumdes yang khusus untuk daerah persampahan ini. Saya kira cukup banyak daerah lain yang sudah berhasil untuk mengelola sampah menjadi sesuatu yang bernilai ekonomis, bahkan untuk bisa menjadi terciptanya lapangan pekerjaan baru,”katanya.
Ia juga mengungkapkan alasan APMA melalukan diskusi publik ini.
“Sumbangsih sampah paling besar di Kota Ambon adalah dari Pasar Mardika. Sampah di Kota Ambon ini 20 ton per hari. Itu data yang diperoleh dari Dinas Lingkungan Hidup Kota Ambon. Jadi sumber sumbangsih kontribusi sampah terbesar adalah di Pasar Mardika. Untuk itu APMA mengambil inisiatif bahwa kedepan permasalahan sampah ini harus kita dorong untuk menjadi suatu perhatian yang serius,”jelasnya.
Ia berharap dari diskusi ini bisa lahir ide-ide yang baru dari berbagai pihak.
“Saya sangat berharap ada solusi yang kondusif yang betul-betul dihasilkan melalui diskusi kali ini, untuk menjadi referensi kerja untuk Pemkot ke depan sehingga sampah ini jadi suatu kontribusi pendapatan ekonomi daerah dan bisa menciptakan lapangan pekerjaan yang luas bagi masyarakat Kota Ambon,”harapnya.
Sementara itu,Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Persampahan Kota Ambon Alfredo.J.Hehamahua yang mewakili Penjabat Wali kota
Ambon dalam sambutannya mengapresiasi diskusi publik yang digelar APMA. Karena menurutnya, tidak semua Asosiasi dan tidak semua lembaga masyarakat ingin berdiskusi tentang sampah.
“Kalau hari ini fokus kita mau bicara tentang sampah, Sampah Kota Ambon Mau Dibawa Kemana Sampah ,ini sebuah pertanyaan besar bagi kita semua yang ada di Kota ini,” katanya.
Ia menjelaskan beberapa waktu yang lalu sampah di anggap sebagai musuh bersama. Oleh karena itu pada hari diskusi publik ini, Penjabat ingin agar paradigma itu berubah.
“Sampah tidak lagi menjadi musuh kita,tapi sampah menjadi sebuah sumberdaya bagi kota dan provinsi ini,”jelasnya.
Ia mengatakan data awal dikatakan bahwa ada 220 ton sampah perhari yang di di hasilkan Kota Ambon. Data ini masih memakai estimasi 0,4 kilogram per orang. Dengan jumlah penduduk kota ambon 396.717 jiwa. Sedangkan saat ini, sudah ada standar baru dari SNI, yang mana saat ini setiap orang menghasilkan 0,7 Kilogram sampah perhari. Itu berarti sampah kota Ambon sudah lebih dari 220 Ton per hari.
Menurutnya, dengan sampah sebanyak itu, sedangkan kekuatan armada, sarana prasarana yang Pemkot khususnya DLHP miliki, membuat mereka masih terus bergumul untuk menyelesaikan permasalahan sampah yang ada di Kota ini.
“Dengan demikian, Pemkot tidak bisa sendiri. Pemkot akan bersama sama dengan masyarkat dan seluruh komponen yang ada,”tandasnya.
Ia berharap persoalan kesadaran masyarakat, ketersediaan sarana prasarana, dana dan pertambahan jumlah penduduk akan menjadi dasar pengumpulan sampah yang ada di Kota Ambon dengan berbagi aktifitas.
“Harapan kita sebagai pemerintah, yaitu semakin banyak orang berfikir tentang bagaimana kita mencari solusi terkait persoalan sampah, maka semakin banyak pula kita mendapatkan solusinya. Semakin banyak orang bertindak untuk melakukan pengurangan sampah ini sangat membantu pemerintah kota Ambon,”harapnya.
Ia juga berterima kasih kepada seluruh pengurus APMA dan Ketum APMA yang telah menggelar kegiatan ini. Diharapkan bisa memberikan kontribusi dalam pembangunan di Kota Ambon.
Diskusi ini dihadiri oleh Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Persampahan Kota Ambon, Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Ambon, Aktivitas dan Akademisi Kota Ambon, juga Kepala Dinas Perhubungan Kota Ambon. (SNI-01)