Ambon, SNI.ID – Sesosok jenazah laki-laki ditemukan dalam keadaan mengapung di laut kurang lebih 50 meter dari pesisir pantai, di Kawasan Ohu Negeri Rutong Kecamatan Leitimur Selatan, Sabtu (23/1/2021), pukul 21.30 WIT.
Identitas korban jenazah tersebut bernama Godief Haulussy, Haruku 15-03-1967, pekerjaan PNS Perindustrian, Agama Kristen Protestan dan beralamat di Negeri Rutong.
Menurut keterangan Paul Armando Hendriks Alias Poli, berumur 20 tahun, beragama Kristen Protestan, pekerjaan tidak ada, alamat Negeri Hutumuri Kecamatan Leitimur Selatan. Sekitar kurang lebih Pukul 20.00 WIT, Sdr. Evan Lewaherilla umur 16 tahun, agama Kristen Protestan, pekerjaan tidak ada, alamat Negeri Hutumuri Kecamatan Leitimur Selatan, menjelaskan bahwa awalnya sekitar pukul 20.00 WIT, saksi berangkat dari rumahnya dengan tujuan untuk menyelam (memanah Ikan).
Sesampainya di TKP kami menemukan satu unit bodi yang sementara terapung (hanyut) kemudian saya dan teman saya menariknya ke pesisir pantai untuk mengembalikan perahu ke pemiliknya (Bapak Poli Haulussy), kemudian kami kembali lagi ke Laut untuk menyelam (memanah ikan) dan kami dayung menuju tempat yang kami akan menyelam (memanah ikan) kurang lebih 50M dari pesisir pantai. tiba – tiba dari jarak 2M dari posisi saya dan teman saya, terlihat seperti sebatang kayu, kemudian ia menyalakan senternya.
“Ketika saya dan teman saya lebih mendekat, terlihat bagian punggung dan kepala tanpa menggunakan baju hanya menggunakan celana pendek yang berwarna coklat. Kemudian teman saya mendayung kembali ke Pesisir pantai, sekitar Pukul 21.30 Wit langsung saya dan teman saya menuju Polsek Leitimur Selatan dan melaporkan kepada petugas Polsek Leitimur Selatan,”ungkapnya.
Sesudah melapor, mereka bersama – sama petugas polsek Leitimur Selatan menuju ke pantai Ohu kemudian mayat tersebut diambil dari laut menuju ke pantai ohu yang mana mayat tersebut adalah Godief Haulussy alias Otis yang adalah saudara dari Bapak Paulus Haulussy Alias Poli.
Pada pukul 22.00 WIT, mayat tersebut di evakuasi ke pesisir pantai dan di larikan ke Puskesmas Rawat Inap Negeri Hutumuri untuk divisum, dan dari hasil visum Dokter menerangkan bahwa mayat tersebut tidak terdapat adanya tanda – tanda kekerasan.
Paulus Haulussy, Umur 62 tahun, Pekerjaan Pensiunan, Agama Kristen Protestan, Alamat Negeri Rutong menerangkan pada pukul 16.00 Wit ia pergi melaut tetapi bodi yang saya gunakan bocor terus saya kembali ke pesisir pantai, lalu sekitar 16.30 WIT Saya membuka tali Naju dan semang setelah itu Saya mengangkat semua papan-papan yang terdapat di dalam bodi dan jangkar dua buah untuk di pindahkan ke bodi yang besar yang sementara berada di daratan dan juga menara pancing yang ia bawa saat itu.
“Kemudian sekitar 17.00 WIT, Saya meminta istri Saya untuk memanggil Otis adik Saya (almarhum) untuk membawa parang dan gaba – gaba, lalu adik Saya mengikuti saya ke pesisir pantai, kemudian adik saya (almarhum) meminta saya untuk mengangkat mesin terlebih dahulu. Lalu Saya dan istri saya membawa mesin sementara Otis (Almarhum) masih tetap menunggu di pesisir pantai sambil memegang bodi tersebut,”kata Haulussy.
Haulussy menjelaskan kemudian ia bersama istrinya kembali ke pantai, tetapi Otis (Almarhum) berjalan kembali ke rumah sekitar 10M dari pesisir pantai. Kemudian ia menanyakan kepada adiknya hendak mau pergi kemana dan adiknya menjawab bahwa ia mau pergi membawa “parang” (dalam bahasa ambon) pulang ke rumah. Setelah itu ia mengambil “parang” untuk kembali ke pesisir pantai untuk memotong gaba–gaba.
Setelah itu ia bersama istrinya menunggu di pesisir pantai, tetapi Otis (Almarhum) tidak kembali sekitar pukul 17.40 WIT. Karena menunggu terlalu lama, Ia mendorong bodi tersebut ke arah lautan dan kembali bersama istrinya ke rumah untuk beristirahat.
“Istri saya membangunkan saya sekitar pukul 20.50 Wit. dan mengatakan kepada saya bahwa Evan sudah dapat bodi kemudian kami kembali ke pantai bersama – sama dengan Evan untuk melihat bodi tersebut dan kemudian saya, Evan dan temannya menarik bodi tersebut kedaratan (pesisir pantai) kemudian Evan dan temannya pergi menyelam (memanah Ikan),”jelas Haulussy.
Lanjut Haulussy “Sekitar kurang lebih 20 menit Sdr. Jemy Sahertian datang kerumah untuk menanyakan keberadaan Saya, “Ma Mey Bpk Poli dimana” ma mey Menjawab Poli ada makan. kemudian Jemy menyampaikan bahwa ada penemuan mayat di Laut, kemudian saya bersama istri saya bergegas menuju ke pantai bersama masyarakat dan kemudian ada yang berteriak dari TKP penemuan mayat bahwa ini Otis adik Saya,”terangnya.
Selanjutnya pada pukul 21.35 WIT, personil piket Polsek Leitimur Selatan turun TKP dan melakukan langkah Kepolisian, dan pada pukul 21.50 WIT, personil kepolisian membawa jenazah dengan menggunakan Mobil angkutan menuju ke Puskesmas rawat inap Negeri Hutumuri.
Menurut pengakuan dari Paulus Haulussy Alias Poli selaku Kaka kandung dari Almarhum Godief Haulussy alias Otis. Ia menolak untuk melakukan otopsi terhadap adiknya, karena dikemudian hari nanti ia bersama keluarganya tidak akan menuntut permasalahan penemuan mayat tersebut untuk diproses ke jalur hukum.
Dari hasil keterangan visum tidak terdapat adanya unsur kekerasan dalam musibah tersebut yang menimpa Almarhum. Almarhum diketahui tidak memiliki riwayat penyakit yang mengakibatkan Almarhum meninggal dunia di lautan. Menemukan jenazah almarhum sudah terbujur kaku dan mengapung di permukaan air tidak mengenakan pakaian hanya mengenakan celana pendek yang berwarna coklat. Dari pihak keluarga pun tidak memperlanjut permasalahan ini dan sudah membuat surat keterangan penolakan Autopsi. (SNI-01)