Bulog Pastikan Stok Beras SPHP di Maluku Aman hingga Tahun Depan

  • Whatsapp

SNI.ID, AMBON : Dalam rangka memperingati Hari Pangan Sedunia, Perum Bulog turut berpartisipasi dengan menggelar kegiatan penjualan bahan pangan pokok di halaman Kantor Dinas Ketahanan Pangan Provinsi Maluku, Kamis (16/10/2025).

Dalam kegiatan tersebut, Bulog menjual beras Setra Ramos seharga Rp76.000 per pack dan beras SPHP Rp60.000 per pack. Selain itu, tersedia pula minyak goreng seharga Rp18.500 per liter serta gula pasir dengan harga Rp18.500 per kilogram. Total barang yang disediakan antara lain 20 pack Setra Ramos, 100 pack SPHP, dua dos minyak goreng, dan 25 kilogram gula.

Sementara itu, Pimpinan Wilayah Perum Bulog Maluku dan Maluku Utara, Rudy Senawi Tahir, menyampaikan bahwa stok beras program Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) di wilayah Maluku dan Maluku Utara masih dalam kondisi aman dan mencukupi hingga tahun depan.

“Untuk SPHP, stok saat ini masih sangat mencukupi. Estimasi kami, stok ini bahkan bisa bertahan hingga dua tahun ke depan,” ujar Rudy.

Rudy menjelaskan, hingga pertengahan Oktober 2025, stok beras SPHP di wilayah Maluku mencapai sekitar 7.500 ton, sementara di Ternate terdapat 2.000 ton. Selain itu, sebanyak 2.500 ton beras masih dalam proses distribusi ke sejumlah daerah.

Adapun realisasi distribusi beras SPHP hingga saat ini telah mencapai 13.127 ton, terdiri atas wilayah Maluku sebanyak 6.852 ton, Langgur 3.152 ton, dan Ternate 3.122 ton. Target distribusi SPHP sepanjang Januari–Desember 2025 sendiri ditetapkan sebesar 53.266 ton, dengan alokasi untuk Maluku 21.306 ton, Langgur 15.979 ton, dan Ternate 15.979 ton.

“Dengan capaian 13.127 ton, kita sudah mencapai sekitar 25,25 persen dari target tahunan. Capaian ini juga bergantung pada dinamika pasokan dari luar daerah dan pergerakan pasar,” tambah Rudy.

Baca Juga:  Pererat Sinergitas, Kasdam Hadiri Olahraga Bersama TNI-Polri dan Forkopimda Maluku

Lebih lanjut, Rudy menuturkan bahwa sebagian besar beras SPHP yang beredar di Maluku berasal dari pengadaan dalam negeri, terutama dari Pulau Buru dan Seram, serta pasokan dari Sulawesi dan Jawa Timur. Sementara stok impor mulai menipis dan tidak lagi menjadi andalan utama.

“Kami prioritaskan beras lokal, khususnya dari petani di Pulau Buru dan Seram. Kualitasnya sudah sesuai standar DN, hanya saja masih dibutuhkan dukungan pemerintah dalam sarana penggilingan agar kualitasnya meningkat dan bisa bersaing dengan beras premium,” jelasnya.

Bulog juga memastikan distribusi beras SPHP dilakukan melalui berbagai saluran, antara lain jaringan Rumah Pangan Kita (RPK), program Gerakan Pangan Murah (GPM), serta kerja sama dengan Satgas Pangan, TNI-Polri, dan Dinas Ketahanan Pangan di berbagai daerah.

Rudy berharap pemerintah daerah turut memperkuat sektor pertanian lokal, terutama pada aspek pengairan, pasca panen, dan dukungan bagi mitra tani agar kualitas beras lokal semakin baik.

“Kami di Bulog siap menjalankan tugas distribusi dan menjaga ketersediaan. Namun untuk meningkatkan kualitas, dibutuhkan kerja sama semua pihak, terutama dukungan pemerintah dalam peningkatan infrastruktur pertanian,” tutup Rudy. (*)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *