Harga Pangan Turun, BI Catat Deflasi di Maluku Pada Oktober

  • Whatsapp

SNI.ID, AMBON : Provinsi Maluku mengalami deflasi sebesar 0,05 persen (mtm) pada Oktober 2025. Angka ini meningkat dibandingkan bulan sebelumnya yang mencatat deflasi sebesar 0,29 persen (mtm).

Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Maluku, Mohamad Latif, menjelaskan bahwa berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), deflasi terjadi di seluruh kota IHK di Maluku, yaitu Kota Tual (-0,48 persen), Kota Ambon (-0,05 persen), dan Kabupaten Maluku Tengah (-0,01 persen).

“Secara tahunan, inflasi Maluku tercatat sebesar 2,30 persen (yoy) dan masih berada dalam rentang sasaran inflasi nasional 2,5±1 persen. Realisasi ini lebih rendah dibandingkan inflasi nasional yang tercatat 2,86 persen (yoy),” ujar Latif.

Menurut Latif, deflasi pada Oktober terutama disebabkan oleh penurunan harga pada kelompok makanan, minuman, dan tembakau dengan andil deflasi sebesar 0,20 persen. Penurunan harga signifikan terjadi pada sejumlah komoditas hortikultura seperti tomat (-0,24 persen), bawang merah (-0,15 persen), kangkung (-0,08 persen), dan cabai rawit (-0,05 persen).

Kondisi ini dipengaruhi oleh periode panen komoditas hortikultura di beberapa daerah, di antaranya Kabupaten Maluku Tengah, Kota Ambon, Kabupaten Buru, dan Kabupaten Seram Bagian Barat, serta terjaganya pasokan dari luar daerah.

Meski demikian, deflasi yang lebih dalam tertahan oleh kenaikan harga beberapa komoditas ikan tangkap, seperti ikan cakalang, tongkol, layang, dan selar, dengan andil inflasi masing-masing antara 0,10 hingga 0,14 persen. Kenaikan harga ikan tersebut dipengaruhi oleh low base effect dari deflasi bulan sebelumnya serta kondisi cuaca yang mulai membaik seiring penurunan tinggi gelombang dan curah hujan di wilayah Maluku.

Ke depan, Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Maluku terus mengoptimalkan berbagai langkah pengendalian harga melalui Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP). Hingga Oktober 2025, sejumlah kegiatan telah dilaksanakan, di antaranya peningkatan frekuensi Gerakan Pangan Murah, fasilitasi distribusi SPHP ke Pulau Haruku, serta kerja sama pembangunan gudang transit oleh Perum Bulog Kanwil Maluku dan Maluku Utara di Kabupaten Kepulauan Aru.

Baca Juga:  Dinas Pariwisata Ambon Targetkan Wisata Berbasis Event dan Cagar Budaya

Selain itu, pemantauan stok dan harga bahan kebutuhan pokok serta hasil perikanan juga dilakukan secara berkala.

“Pada November 2025, Bank Indonesia bersama Pemerintah Provinsi Maluku akan melaksanakan panen digital farming komoditas bawang merah dan aneka cabai di Kabupaten Maluku Tengah sebagai bagian dari upaya memperkuat ketahanan pangan dan penerapan teknologi pertanian digital di Maluku,” tutur Latif.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *